Selasa, 27 November 2012

Ga usah dibacaaa!!

Gue udah jenuuuh tau ngga?? Ga biasanya baru awal-awal gini rasa jenuh gue muncul, biasanya di awal-awal tahun tuh gue masih sumrinah menikmati segalanya, menjadi anak baik-baik, belajar rajin, ah pokoknya gitu lah. Tapi sekarang, baru 4 bulan lebih gue disini, gue udah jenuh. Ngga tau kenapa tiba-tiba begitu..

Gue capeeeek, gak tau capek kenapa. Padahal selama ini tugas masih 'wajar' , kampus gak jauh, tapi ga tau capeeeek kenapa -____-" apa karena naik turun tangga terus? -____-" lebih gak nyambung lagi. Gak taaauuu,

ahelaaah faaa!!! lo kenapa sih faaaa!!! Dari tampang sih masih cengengesan begini, try to be strong, but in the inside ?! Cetar badai membahana. Tapi gue sendiri gak tau kenapa kaya giniii, kaya ada yang ngeganjel gituuu, tapi gak tau apaaan. Kayanya dihati gue tuh ada upil yang numpuk gedeeeeee bangeeet, sampe-sampe sesak. Tapi lagi-lagi gak tau apa penyebabnyaaaa.

Rasanya tuh mau cari suasana baru, yang simple aja sih, yaah paling ngga ada di lingkungan yang kaya di korea selatan gituu, atmosfirnya kaya gitu, unyu-unyu budu-budu gimana gitu, ngga jenuh kaya giniii. Arght!!! Terserah deh ahh, sumpah ini postingan paling sampah -_____-

Minggu, 25 November 2012

SNSD - Flower Power MV + Lyric



[Tiffany] Hikari to yami no mayonaka weekend
Dance floor scream and shout sekirara human nature
[Taeyeon] Kawasu shisen wa me to me kakehiki no border
Asobi de sakaseta koi wa adabana

[Hyoyeon] Ah ah ah [Sooyoung] I’m not gonna
[Hyoyeon] Ah ah ah [Sooyoung] I’m not gonna

[Sunny] Narihibiku beat mimi moto de cheers!
I’m telling you “ADABANA”
[Jessica] Okitete yumette mireru no ne
Do you wanna be my lover?

[Seohyun] Tsukiagete kirameita glass wo
Musuu no awa ga kakeagaru
[Yoona] Hajikete wa kieteiku koi wo
Mabushiku raito terashidasu

[All] Daremo ga butterfly butta spider (Yeah ah)
Amai kaori to flavor (Oh flavor of flower)
Butterfly butta spider (Yeah ah)
Kokoro madowasu color (Oh color of flower)

Flower [Yoona] hakanaku koi ga
Flower [Seohyun] ayashiku saita

[Taeyeon] Kamen wo shite jibun keshite dedashita human nature
[Seohyun] Hontou no jibun de dance yami wo saita laser
[Sunny] Ateninarenai setsunateki night Do you know “ADABANA”?
[Jessica] Ano ko nimo smile hitonami wo surf do you wanna be my lover?

[All] Do you wanna be my lover?
Do you wanna be my lover?

[Yuri] Tsukiagete kirameita glass wo
Musuu no awa ga kakeagaru
[Sooyoung] Mukidou na kansei no uzu wo
Mabushiku raito terashidasu

[All] Daremo ga butterfly butta spider (Yeah ah)
Amai kotoba no wana (Oh flavor of flower)
Butterfly butta spider (Yeah ah)
Wana ni kakatta furi mo wana (Oh color of flower)

Flower [Yuri] tokimeite ima
Flower [Jessica] ayashiku saita

[Sunny] Oto ni yotte yurareteitai
[Tiffany] Don’t stop DJ kono mama all night
[Hyoyeon] Wasuretaiwa hibi no zenbu
[Taeyeon] Me ni mienai hane nobashite kiss

[All] Daremo ga butterfly butta spider (Yeah ah)
Amai kaori to flavor (Oh flavor of flower)
Butterfly butta spider (Yeah ah)
Kokoro madowasu color (Oh color of flower)

Flower [Yoona] hakanaku koi ga
Flower [Seohyun] ayashiku saita
Flower [Yuri] tokimeite ima
Flower [Jessica] ayashiku saita
Flower

#2 : Pemuda dan Sosialisasi

KETERBATASAN MEMBAWA PRESTASI



REPUBLIKA.CO.ID, NOTTINGHAM -- Matahari tak lagi bersembunyi dibalik awan-awan mendung Kota Nottingham, Inggris ketika sepuluh orang remaja inspiratif dari beberapa negara itu bersiap menerima secara estafet obor Olimpiade 2012, Kamis (28/06). Padahal beberapa jam sebelumnya, kota tempat lahirnya kisah Robin Hood itu diguyur hujan deras.

Kesepuluh remaja itu merupakan bagian dari program International Inspiration hasil kerjasama UNICEF dan The British Council. Diantara remaja-remaja aktif tersebut tampak sosok Stephanie Handoyo, atlet renang yang sangat berprestasi di kancah pertandingan Special Olympic. Suatu perhelatan olahraga tingkat dunia yang mempertandingkan atlet-atlet penyandang tunagrahita.

"Stephanie terpilih karena dia mampu menginspirasi remaja-remaja yang lain," ujar Ketua Special Olympic Indonesia (SOIna), Pudji Hastuti yang ikut mendampingi sang atlet dan keluarganya ke Inggris.

Inspirasi yang diberikan oleh adalah melalui prestasinya. Pada Special Olympic di Athena tahun 2011 silam, dia mampu menyumbangkan emas pertama bagi tim renang Indonesia. Hal ini tentunya mampu membakar semangat atlet-atlet yang lain. Selain itu, kemahiran Stephanie dalam bermain piano juga pernah dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk permainan pianonya selama 22 jam tanpa berhenti.

Menurut Pudji, meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki oleh Stephanie, tetapi remaja tersebut justru mampu memberikan yang terbaik untuk negaranya. "Sebenarnya kalan anak-anak seperti itu diberi kesempatan, mereka juga bisa berprestasi," katanya.

Sore itu, wajah Stephanie tampak bergembira dan penuh semangat. Senyum selalu tersungging di wajahnya ketika para penonton estafet obor Olimpiade itu hendak berfoto. Sesekali dia juga ikut berterik, saling memberi semangat diantara remaja-remaja yang datang dari negara-negara lain itu. Sorakan penonton yang sudah tidak sabar menunggu obor itu datang semakin riuh ketika dari kejauhan obor emas itu sudah mulai mendekat.

Serentak sepuluh orang remaja inspiratif itu berbaris, siap untuk mulai berlari. Stephanie berada di urutan ketujuh untuk memegang obor Olimpiade dan berlari sepanjang 150 meter.

Diiringi dengan tepuk tangan dan teriakan semangat akhirnya mereka mulai berlari. Diantara kerumunan penonton itu, tampak anggota keluarga Stephanie, kordinator pelatihnya, dan Ketua SOIna ikut berlari mengiringi. Meski harus menembus ratusan penonton, mereka tetap fokus mengambil gambar dan memberikan semangat pada Stephanie. Hingga sampailah pada saat yang ditunggu-tunggu, ketika Stephanie memegang obor tersebut, sang kakak dengan penuh semangat berusaha mengambil foto, begitu pula sang ayah yang selalu menyorotkan handycamnya.

Berlari membawa obor ini bukan hal yang mudah. Menurut Kordinator Pelatih SOIna, Mustara Musa, mengaku harus menyiapkan fisik dan mental Stephanie sejak 3 bulan yang lalu. "Berenang dan berlari itu memiliki sistem kerja otot yang berbeda, jadi Stephanie harus bisa disulap dari perenang menjadi pelari," ujarnya.

Selain itu, dari sisi mental, perlu sentuhan khusus untuk bisa membentuk atlet tunagrahita. Kepercayaan, motivasi yang terukur, dan simulasi banyak dilakukan untuk melatih mental Stephanie. Persiapan itu tampaknya berbuah manis, karena Stephanie tampak percaya diri berlari bersama teman-temannya sesama remaja inspiratif.

Teriakan semangat untuk Stephanie tidak hanya datang dari keluarga, akan tetapi Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia Utara, TM Hamzah Thayeb, beserta beberapa pejabat internal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) juga ikut memberikan semangat. Bahkan beberapa dari mereka ikut berlari mengiringi Stephanie.

"Kami bangga, hari ini yang berlari itu bukan hanya Stephanie saja tetapi juga bangsa Indonesia," kata Hamzah.

Rasa bangga tidak hanya datang dari Duta Besar, akan tetapi para mahasiswa yang sedang bersekolah di Nottingham ataupun wilayah lain di Inggris, juga ikut bangga dengan hadirnya Stephanie mewakili Indonesia membawa obor Olimpiade. "Semoga hari ini menjadi inspirasi bagi atlet-atlet lain untuk bisa lebih berprestasi dan kembali diperhitungkan dalam tim pembawa obor Olimpiade selanjutnya," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK), Miftachudin Arjuna.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tanggapan :
Banyak orang yang langsung putus asa karena memiliki keterbatasan, banyak orang juga berfikir bahwa memiliki keterbatasan sama saja tidak punya kesempatan untuk hidup. Karena itu banyak dari mereka akhirnya bunuh diri untuk mengakhiri semuanya. Namun tidak untuk Stephanie Handoyo, walaupun memiliki keterbatasan, dia mampu menepis jauh-jauh rasa putus asa dan rendah diri itu, dia justru membuktikan kepada dunia dan membuka mata semua orang bahwa orang yang memiliki keterbatasan pun dapat berprestasi.

Bukan hanya berprestasi karena ikut membawa obor olimpiade 2012 di London, tetapi Stephanie ini juga mahir dalam memainkan piano. Tentu saja Stephanie ini bisa menjadi inspirasi seluruh remaja di Indonesia bahkan di dunia bahwa keterbatasan bukanlah akhir dali segalanya, selain itu juga dia mengajarkan kita untuk memanfaatkan waktu muda kita untuk menambah prestasi dan mengharumkan nama baik Indonesia.

Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/kabar/12/06/29/m6diz2-stephanie-handoyo-wakili-indonesia-bawa-obor-olimpiade-london

#1 : Individual, Keluarga, dan Masyarakat

KORUPSI TERJADI KARENA MORAL APARATUR


KUPANG - Banyak masalah “korupsi” yang melibatkan aparat Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena disebabkan “moral” yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu. Meskipun mereka memiliki pendidikan yang cukup tinggi.

Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal, Endriantono Sutarto mengatakan, akhir-akhir ini banyak kasus korupsi yang melibatkan PNS disemua daerah di Indonesia. Saat ini kasus korupsi tidak pernah ada lowongnya. Hari demi hari kasus korupsi terus bertambah. Bahkan satu kasus belum selesai sudah ditambah kasus berikutnya.

Semua itu bisa terjadi karena PNS yang melakukan tindakan korupsi tidak mempunyai moral atas dasar agama yang cukup bagus dalam keluarganya. Apabila mereka mempunyai moral yang baik pasti para aparat akan berpikir 20 kalilipat untuk melakukan tindakan korupsi, sebab tindakan tersebut tidak hanya merugikan satu atau dua orang. Tapi melibatkan banyak orang.

“Korupsi adalah masalah moral. Agenda reformasi birokrasi jika dijalankan secara benar dan konsisten akan dapat mengurangi peluang terjadinya korupsi jika aparatur mempunyai moral yang bagus”, kata Endriantono

Menurut Mantan Panglima TNI itu, pentingnya pemahaman PNS tentang hakekat profesi yang diemban seorang PNS harus mampu bekerja dengan sungguh-sungguh dengan menaati semua peraturan kepegawaian. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Para PNS harus dapat memelihara profesinya dengan baik tanpa diciderai dengan perbuatan yang menyimpang dari ketentuan yang ada. Misalnya terlibat pratik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

Para PNS harus memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat, sehingga ditiru oleh masyarakat dan terutama generasi muda penerus bangsa ini. Kalau mereka memberikan contoh yang tidak baik terhadap masyarakat itu sama saja mereka mengajarkan masyarakat dan generasi muda penerus bangsa ini untuk melakukan pratik KKN sama seperti para pendahulunya.

Maraknya kasus korupsi yang melibatkan berbagai pejabat tinggi hingga bawahannya membuat masyarakat pun muak, miris melihat tingkah laku para elite negeri yang doyan korupsi.

Padahal mereka tergolong orang-orang yang berpendidikan tinggi memiliki gelar yang bertumpuk-tumpuk di awal dan akhir namanya.

Namanya saja bergelar profesor, doktor, insinyur dll tapi perilaku mereka tidak menandakan mereka adalah orang yang berpendidikan tapi perilaku mereka sama seperti binatang yang bergelantung diatas pohon. Bahkan jauh lebih parah dari binatang. Memanfaatkan jabatan untuk menguras uang negara puluhan hingga ratusan miliar tanpa rasa malu sama sekali (mungkin urat malu mereka sudah putus).
Lihat saja para pelaku koruptor yang sudag berhasil dibekuk aparat penegak hukum, mana ada malu, malah cengar-cengir,melambaikan tangan, masuk koran, televisi gratis, pamer kekayaan dari hasil jarahan kepublik lewat media.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tanggapan :
Fenomena korupsi di Indonesia saat ini sudah seperti makanan kita sehari-hari, buruknya lagi pemain nomor satu pada kasus korupsi ini sebagian besar adalah para elite DPR yang notabenennya adalah wakil dari rakyat. Hal ini tentu saja sangat mengecewakan dan ironis. Orang-orang yang mengaku wakil rakyat yang akhirnya teribat kasus korupsi itu dapat diumpakan sebagai musuh dalam selimut, orang yang mengumbar janji manis untuk mengambil hati rakyat, ujung-ujungnya mengkhianati kepercayaan rakyat.

Saya sebagai masyarakat cukup bingung dengan akal pikiran mereka, apakah kekayaan yang selama ini mereka miliki belum cukupkah? Apakah gaji anggota DPR itu masih terbilang kecil ? Sampai-sampai melakukan perbuatan securang itu, mengelabuhi rakyat miskin. Pajak yang seharusnya digunakan sebagik-baiknya demi kemakmuran rakyat malah digunakan untuk kemakmuran diri sendiri. Disaat fakir miskin merajalela di sudut-sudut kota, mereka kelaparan, tidak bisa sekolah, sedangkan orang-orang elite 'jahat' itu bersenang-senang dengan seenaknya belanja dan plesiran keluar negeri dengan menggunakan uang mereka. Kemanakah rasa iba mereka?

Masyarakat sudah gerah, sudah bosan, sudah geram akan semua pemberitaan di TV tentang korupsi, masyarakat sudah tidak sabar menunggu pemberitaan tentang prestasi mereka, bukan selalu tentang korupsi.
Semoga tidak lama lagi kita mendengar kabar baik dari senayan akan prestasi anggota DPR bukan lagi tentang korupsi.

Sumber :
http://politik.kompasiana.com/2012/08/14/korupsi-terjadi-karena-moral-aparatur/

Minggu, 18 November 2012

1st anniversary scholastic

And I really proud to make these all,,




HAPPY 1ST ANNIVERSARY
#33 SCHOLASTIC
Hope our friendship will never ending
ELS - EverLastingScholastic


Sabtu, 10 November 2012

SURABAYA : 67 Years Ago at Nov 10th



Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara….
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol.
Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.
Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini.
Maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran.
Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu,
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya.
Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita.
Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara….
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara….
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penggalan kata-kata diatas bukanlah sebuah puisi, bukanlah sebuah bualan biasa, bukanlah sebuah kata-kaat yang tidak berguna. Kata-kata diatas adalah sumbu dari berkobarnya semangat rakyat Indonesia untuk melawan berbagai tindak kolonialisme dan imperialisme bangsa eropa.

Peristiwa Surabaya, 10 November 1945 adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat TKR juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.

Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.

Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.

Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.

Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.

Jiwa-jiwa yang melayang itu bukanlah tiada arti, sekarang kita dapat hidup dengan merdeka, sekolah dengan aman, beraktivitas dengan bebas adalah hasil dari melayangnya jiwa-jiwa para pahlawan. Karena itu, kita sebagai generasi muda Indonesia harus terus melanjutkan perjuangan para pahlawan, bukan perjuangan dengan cara melakukan gencatan senjata, tetapi perjuangan untuk melestarikan kemerdekaan Indonesia dan membuktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kuat dan bermoral.

Sumber :
http://andi-techno.blogspot.com/2012/11/pidato-bung-tomo-peristiwa-10-november.html#.UJ5IeN2qp08
http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_10_November 

DKI JAKARTA : A Thousand Malls


Hasrat berbelanja kelas menengah-atas kota Jakarta sangat tinggi bahkan bisa dikatakan sudah dalam taraf kecanduan. Lihat saja, hampir setiap hari terutama pada hari libur pusat perbelanjaan (mall) selalu dipadati pengunjung. Tidak saja di mall, tingginya hasrat belanja warga Jakarta juga dapat dilihat dalam ajang Jakarta Fair di Kemayoran. Sejak dibuka tanggal 12 Juni hingga tanggal 29 Juni 2008 saja pengunjung Jakarta Fair telah mencapai 1.819.167 orang (sumber: ).

Tingginya hasrat berbelanja warga kota itu rupanya tidak disia-siakan oleh para pemilik modal dibidang property. Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Perpaduan dua cara pandang Pemprov DKI Jakarta dan para pemilik modal itulah yang menyebabkan kota ini mengalami booming mall.

Hingga tahun 2006 jumlah mall di Jakarta mencapai 60-an, sementara tahun 2008 ini diperkirakan jumlah mall di Jakarta akan menembus angka 80 hingga 90-an mall. Bahkan hasil riset terbaru Procon menyebutkan hingga tahun 2010 telah direncanakan akan ada sekitar 13 proyek pusat perbelanjaan baru lagi (Procon Indah, 28 April 2008).

Menurut riset tersebut, 40 persen penambahan pusat perbelanjaan akan berada di Jakarta Utara, 20 persen akan berada di Jakarta Selatan dan 18 persen di Central Business District (CBD) Jakarta. Sementara sisanya akan tersebar di berbagai daerah di Jakarta lainnya. Luas pusat perbelanjaan di Jakarta pun diperkirakan akan mencapai 3,33 juta m2.

Jika dilihat dari sisi ekonomi semata, booming mall di Jakarta adalah sesuatu menguntungkan. Namun, bila kita melihat dari sisi yang lebih luas dengan memasukan biaya sosial dan ekologi, maka mulai terlihatlah benang kusut yang diakibatkan oleh fenomena booming mall di Jakarta itu.

Dampak nyata dari meningkatnya jumlah dan luasan pusat perbelanjaan di Jakarta adalah makin hilangnya daerah resapan air di kota ini. Pengalihfungsian kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan daerah resapan air lainnya menjadi pusat perbelanjaan adalah fakta yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah gelap pembangunan mall di Jakarta.

Hutan kota di kawasan Senayan, misalnya. Rencana Induk Jakarta 1965-1985 memperuntukkan kawasan seluas 279 hektare ini sebagai ruang terbuka hijau. Di atasnya hanya boleh berdiri bangunan publik dengan luas maksimal sekitar 16 persen dari luas total. Namun, di kawasan itu kini telah muncul Senayan City (pusat belanja yang dibuka pada 23 Juni 2006), Plaza Senayan (pusat belanja dan perkantoran, dibuka 1996), Senayan Trade Center, Ratu Plaza (apartemen 54 unit dan pusat belanja, dibangun pada 1974), dan bangunan megah lainnya.

Padahal data dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta menyebutkan bahwa menyusutnya daerah resapan air, baik berupa situ maupun ruang terbuka hijau, oleh aktivitas pembangunan telah menyebabkan dari 2.000 juta per meter kubik air hujan yang turun di Jakarta tiap tahun, hanya 26,6 persen yang terserap dalam tanah. Sementara itu, sisanya, 73,4 persen, menjadi air larian (run off) yang berpotensi menimbulkan banjir di perkotaan (BPLHD DKI Jakarta, 2007).

Bukan hanya itu, pengambilan air tanah secara besar-besaran ditambah beban bangunan di atas kota Jakarta telah menyebabkan penurunan permukaan tanah di kota ini beberapa sentimeter dalam setiap tahunnya. Artinya, potensi banjir di Jakarta akan semakin besar seiring denganbertambahnya pusat perbelanjaan baru di kota ini.

Sementara biaya sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh banjir di kota ini tidaklah kecil. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) misalnya, memperkirakan kerugian akibat bencana banjir, yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada tahun 2007 lalu, mencapai Rp 8 triliun. Dari jumlah itu, Bappenas merinci, kerugian dari rumah penduduk yang rusak sebesar Rp 1,7 triliun, dan infrastruktur Rp 600 miliar. Sementara, kerugian dari sektor industri, perbankan serta usaha kecil menengah diperkirakan mencapai Rp 2 triliun.

Selain itu, penambahan kawasan komersial baru juga akan menambah kemacetan lalu lintas di Jakarta. Hal itu dikarenakan pengunjung dari pusat perbelanjaan itu sebagian besar adalah konsumen berkendaraan pribadi. Meningkatnya kemacetan lalu lintas ini bukan hanya akan mengurangi waktu produktif warga kota melainkan juga meningkatkan biaya kesehatan akibat polusi udara yang ditimbulkannya.

Terkait dengan kemancetan lalu lintas di Jakarta, sebuah studi menyebutkan bahwa kemacetan lalu lintas di Jakarta telah menimbulkan kerugian ekonomi sebesar Rp 5,5 triliun (SITRAMP, 2004). Bahkan dengan metode yang berbeda, hasil penelitian Yayasan Pelangi pada 2003 menyebutkan bahwa kemacetan lalu lintas di DKI telah menyebabkan kerugian akibat kehilangan waktu produktif yang jika dinominalkan akan mencapai Rp 7,1 triliun.

Sementara polusi udara yang diakibatkan oleh meningkatnya kemacetan lalu lintas juga telah menimbulkan peningkatan biaya kesehatan yang sangat tinggi. Hasil kajian Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat polusi udara di Jakarta sebesar Rp 1,8 triliun.

Dapat dibayangkan betapa berat beban ekologi dan sosial yang harus dipikul oleh kota Jakarta kedepannya bila prilaku konsumtif warga kelas menengah-atas di kota ini tidak dikendalikan bahkan difasilitasi dengan pertumbuhan pusat perbelanjaan baru. Untuk itu, tidak bisa tidak Pemprov DKI Jakarta harus segera mengeluarkan kebijakan yang lebih berani untuk tidak memberikan ijin bagi pembangunan pusat perbelanjaan baru seraya merevitalisasi tata ruang kota yang lebih ramah lingkungan dan sosial bagi keberlajutan kota Jakarta yang nyaman dan lestari untuk semua.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------


Prilaku konsmutif yang menjadi kebiasaan orang Indonesia sudah semakin meningkat. Keberadaan mall yang dulunya menjadi sebuah kebutuhan saat ini berubah menjadi gaya hidup yang membawa masyarakat kini menjadi semakin konsumtif. Peningkatan jumlah Mall di Jakarta ini nyatanya tidak berbanding urus dengan tingkat kesejahteraan di Kota Metropolitan ini.

Dari beberapa sumber dikatakan, peningkatan jumlah mall ini hanya mengkayakan orang-orang yang kaya. Memang ada untungnya karena bisa menarik sebagian kecil tenaga kerja di Jakarta, tetapi dampak buruknya lebih besar dibandingkan keuntungannya. Peningkatan mall ini dapat mengurangi ruang terbuka hijau yang saat ini semakin sedikit di Jakarta, sehingga menyebabkan Jakarta menjadi 'sumpek' dan berantakan.

Tata ruang di Jakarta juga menimbulkan masalah yang cukup kompleks, selain menimbulkan kemacetan besar karena ukuran jalan raya yang tidak sesuai dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, jga menimbulkan masalah banjir.

Banjir adalah masalah klasik yang setiap tahunnya terjadi di Indonesia. Tata ruang kota yang sering berubah-ubah, menyebabkan polusi udara dan banjir sulit dikendalikan. Walaupun pemerintah telah menetapkan wilayah selatan Jakarta sebagai daerah resapan air, namun ketentuan tersebut sering dilanggar dengan terus dibangunnya perumahan serta pusat bisnis baru. Beberapa wilayah yang diperuntukkan untuk pemukiman, banyak yang beralih fungsi menjadi tempat komersial.

Untuk memperbaiki keadaan, Jakarta membangun dua banjir kanal, yaitu Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Timur mengalihkan air dari kali Cipinang ke arah timur, melalui daerah Pondok Bambu, Pondok Kopi, Cakung, sampai Cilincing. Sedangkan Banjir Kanal Barat yang telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda, mengaliri air melalui Karet, Tanahabang, sampai Angke. Selain itu Jakarta juga memiliki dua drainase, yaitu Cakung Drain dan Cengkareng Drain.

Selain itu juga , peningkatan jumlah mall di Jakarta juga menimbulkan kesenjangan sosial yang cukup terlihat. Contohnya, tidak semua warga Jakarta dapat menikmati mall dengan fasilitas yang sama, selain itu orang juga tersugesti untuk berfikiran sombong apabila mampu masuk ataupun berbelanja di mall-mall mewah itu. Kesombongan ini akan terlihat dari gaya hidupnya yang terlihat lebih mencolok dibandingkan orang lain. Kemencolokan ini akan meningkatkan jumlah kriminalitas di kota Jakarta, seperti tingginya tindak kriminalitas dan bunuh diri.

Saat ini Jakarta dipimpin oleh pemimpin yang baru, tidak hanya warga Jakarta yang berharap untuk Jakarta yang lebih baik. Tetapi seluruh masyarakat Indonesia pun berharap sama, berhubung Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia yan merupakan gerbang masuk Indonesia dari seluruh negara di dunia.

Sumber :
http://umum.kompasiana.com/2009/08/06/booming-mall-dan-krisis-ekologi-di-jakarta/

Kamis, 08 November 2012

ACEH : History of Saman Dance




Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.

Sejarah
Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.

Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.

Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :

1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya     keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara       bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang        diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah       tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya       sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.

Penari
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.


Kostum atau Busana
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang    seperti baju, sunting kepies.
· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah,      bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi           mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-          warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.


Tari Saman ini sangat menarik, selain kaya akan makna, tari ini pun dapat melatih kekompakan para penari untuk bisa menampilkan tarian yang indah. Saat ini Tari Saman sudah tidak asing lagi di telinga kita, dapat kita perhatikan peminat untuk ekstrakulikuler tari Saman meningkat drastis. Bahkan sampai ada negara tetangga yang mengklaim bahwa tari Saman ini adalah milik mereka.

Karena itulah Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011 . Jadi, kita sebagai warga negara Indonesia tidak perlu takut lagi apabila ada negara yang mengklaim tarian ini dan turut melestarikannya agar tidak punah

Sumber :
http://acehdalamsejarah.blogspot.com/2009/09/tari-saman-tari-tradisional-aceh.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman

Selasa, 06 November 2012

PAPUA : Miskin di tanah yang kaya

Sebagai daerah penghasil tambang emas, tanah Papua mampu mendulang keuntungan US$ 19 juta atau sekitar Rp 114 miliar per hari untuk PT Freeport Indonesia, perusahaan asing milik Amerika Serikat (AS) yang sudah beroperasi selama 44 tahun di Papua.

Sejak 1967, PT Freeport Indonesia (FI) beroperasi dan mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) di tanah Papua. Lebih dari 2,6 juta hektare lahan sudah dieksploitasi, termasuk 119.435 hektare kawasan hutan lindung dan 1,7 juta hektare kawasan hutan konservasi. Hak tanah masyarakat adat pun ikut digusur.

Dari hasil eksploitasi itu, setiap hari, rata-rata perusahaan raksasa dan penyumbang terbesar industri emas di AS itu mampu meraih keuntungan Rp 114 miliar per hari. Jika keuntungan tersebut dikalikan 30 hari, keuntungan PT FI mencapai US$ 589 juta atau sekitar Rp 3,534 triliun per bulan. Tinggal dikalikan dalam 12 bulan, keuntungan PT FI mencapai Rp 70 triliun per tahun.
Berdasarkan laporan kontrak karya antara pemerintah Indonesia dengan PT FI yang berlaku sejak Desember 1991 hingga sekarang, kontribusi perusahaan tambang itu ke pemerintah Indonesia ternyata hanya sekitar US$ 12 miliar per tahun.

Namun, awal November lalu, sebelum ada pemogokan karyawan menuntut kenaikan upah, PT FI mengaku telah menyetorkan royalti, dividen, dan pajak senilai Rp 19 triliun kepada pemerintah Indonesia atau naik Rp 1 triliun jika dibanding 2010 yang hanya Rp 18 triliun.

Berbagai kalangan menilai, kontribusi sebesar itu tentu tidak sebanding dengan hasil eksploitasi yang diperoleh PT FI. Ini karena berdasarkan hasil laporan keuangan PT FI tahun 2010, perusahaan tambang tersebut mampu menjual 1,2 miliar pon tembaga dengan harga rata-rata US$ 3,69 per pon.

Selain itu, pada 2010 PT FI juga sudah menjual 1,8 juta ons emas dengan harga rata-rata US$ 1.271 per ons, sehingga jika dihitung rata-rata dengan kurs Rp 9.000, total hasil penjualan PT FI mencapai sekitar Rp 60,01 triliun. Karena itu, berbagai kalangan mendesak pemerintah Indonesia mengkaji ulang kontrak karya tersebut. Kerugian. Royalti yang kecil hanya 1% sangat merugikan Indonesia. Penandatanganan kontrak karya pertambangan periode itu sarat korupsi dan kolusi.

Secara umum, pemerintah Indonesia tidak hanya dirugikan dalam keuntungan materi saja. Eksploitasi tambang yang dilakukan PT FI juga telah merusak lingkungan.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mencatat, sedikitnya 291.000 ton limbah pertambangan Freeport dibuang ke sungai setiap hari. Jumlah itu menjadi lebih banyak 44 kali lipat dari sampah harian yang ada di Jakarta.

Sementara kawasan yang dijadikan tempat membuang limbah Freeport mencapai 230 kilometer persegi, atau 27 kali lebih luas dibandingkan danau lumpur panas PT Lapindo Brantas yang menenggelamkan sebagian wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Akibatnya, sumur-sumur milik warga di Papua saat ini menjadi tercemar merkuri.

Bahkan bisa jadi, jika tidak boleh dipastikan, derita ribuan warga Papua yang kelaparan seperti yang diberitakan SH Rabu kemarin, salah satu penyebabnya adalah PT FI.

Ini karena tak dapat dipungkiri, kerusakan alam yang diakibatkan eksploitasi tambang itu tentu dapat memperparah kondisi alam pertanian masyarakat Papua di saat cuaca buruk. Bencana kelaparan dan gizi buruk atau busung lapar pun melanda para balita yang ada di tanah Papua.

Jika hal ini dibiarkan dan pemerintah tidak cepat tanggap dalam merespons derita kelaparan masyarakat Papua, tidak menutup kemungkinan keutuhan NKRI akan semakin terancam. Ini karena sejak kehadiran PT FI, masyarakat Papua merasa tidak mendapat perlindungan yang baik dari pemerintah Indonesia.

Apalagi eksploitasi alam yang dilakukan PT FI selama ini dirasa tidak menguntungkan masyarakat adat setempat. Sejak kehadiran dan kedatangan perusahaan tambang asal AS itu, kemerdekaan masyarakat adat Papua terancam.

Bahkan sebagian merasa kemerdekaannya sudah dirampas. Ini karena banyak tanah adat atau tanah ulayat yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat adat hilang dan berubah menjadi kawasan tambang yang tidak dapat dinikmati masyarakat.

Selain mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengatasi bencana kelaparan di tanah Papua, pemerintah juga harus segera menata ulang kontrak karya dengan Freeport karena perusahaan itu telah merugikan rakyat Papua.

Hak atas kepemilikan tanah ulayat harus dikembalikan, dan struktur kepemilikan tanah yang telah melahirkan ketimpangan harus dirombak total, sebagaimana amanat UUPA No 50 Tahun 1960 dan Pasal 33 UUD 1945 yang asli.

Apalah artinya Freeport, apalah artinya eksploitasi SDA, jika tidak membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi kehidupan umat manusia. Tentu menjadi tidak ada artinya juga jika hanya merasa memiliki, namun tidak pernah dapat menikmatinya.

Eksploitasi Papua


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelaparan di Kabupaten Yahukimo terjadi di 17 titik sejak 11 November silam. Tepatnya, di tujuh distrik dan 10 pos peninjauan pemerintah. Mereka umumnya tinggal di pegunungan dan mengandalkan umbi-umbian sebagai makanan pokok. Akibat curah hujan yang tinggi, umbi yang ditanam penduduk gagal panen. “Apa yang mereka tanam selama empat bulan itu hasilnya hanya ubi sebesar ibu jari karena kelebihan air,” kata Wakil Bupati Yahukimo, Daniel Rending.

Daniel mengaku telah meninjau lokasi kelaparan bersama Bupati Yahukimo Ones Pahebol. Para korban yang sakit parah hanya dirawat di pusat kesehatan masyarakat karena letak rumah sakit yang sangat jauh. Daniel tak bisa memastikan ke-55 korban meninggal akibat kelaparan atau penyakit lain. Sebab dia memperoleh data itu dari pihak gereja setempat. Dia berjanji menurunkan tim medis besok untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini.

Kelaparan di Yahukimo sebenarnya bukan hanya terjadi kali ini. Pada 1997 kasus ini pernah terjadi dengan jumlah korban tak kalah banyak. Berbeda dengan kelaparan kali ini, menurut Daniel, penyebab kelaparan tahun silam akibat kemarau berkepanjangan. Kasus ini kembali terulang karena warga setempat hanya menanam umbi-umbian. “Tak ada pesawahan kecuali mereka dipindahkan ke daerah dataran,” saran Daniel.



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kedua artikel berita di atas menceritakan tentang suatu daerah yang sama, namun dengan kondisi yang berbeda 180 derajat. Di tanah yang sangat kaya ini, masyarakatnya hanya bisa gigit jari menyaksikan kekayaan alam mereka atau hak mereka dirampas orang lain. Jangankan berfikir untuk bagaimana caranya bisa merebut kembali hak atas kekayaan alam mereka, untuk mendapatkan makan untuk diri sendiri saja sangat sulit.

Selain itu, seperti yang kita tahu pada film " DENIAS " , yang menyajikan bagaimana kondisi pendidikan di Papua. Untuk mendapatkan pendidikan di Papua masih sangat sulit, hal ini masih dimaklumi karena kondisi geografis Papua yang berbkit-bukit yang menyulitkan pendistribusian fasilitas pendidikan dan perekonomian. Untuk mendapatkan sekolah yang baik dan layak, rakyat Papua harus menuju ke kota dulu. Karena yang terdapat di desa mereka hanyalah gubuk yang disulap menjadi ruangan kelas.

Seringkali banyak pertanyaan  " Kenapa Freeport dijual ke Amerika ? Kenapa tidak Indonesia saja yang mengelola ? " . Dan seringkali juga keluar jawaban " Karena Sumber Daya Manusia-nya kurang " . Masalahnya kenapa sumber daya manusia kurang? Karena kurang seriusnya pemerintah dalam menangani masalah pendidikan di Papua. Pemerintah masih berfokus pada daerah-daerah di sekitar pulau Jawa dan seakan lupa bahwa ada Papua di pojok timur sana.


Tidak salah apabila banyak dari rakyat Papua yang membuat organisasi separatisme dari NKRI. Mungkin mereka berfikir, bumi mereka hanya dimanfaatkan oleh pemerintah, dengan kekayaan alam mereka yang dikeruk untuk menambah segerintil devisa negara dan segunung devisa Amerika, sedangkan rakyatnya banyak yang menderita karena kelaparan dan berbagai tindak kekerasan. Pemerintah seakan hanya menganggap Papua sebagai permen karet yang menghasilkan sesuatu yang manis tapi dihasilkan dengan cara menggigitnya.



Sumber :
http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/26/eksploitasi-gila-gilaan-freeport-di-bumi-papua/