Kamis, 09 Mei 2013

Penyebab Cegukan dan Cara Penanganannya




Walau merupakan kondisi umum yang terjadi pada hampir semua orang, cegukan kerap kali mengganggu aktivitas seseorang. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab cegukan dan bagaimana cara mengatasinya?

Cegukan secara medis dikenal sebagai singultus yakni kondisi diafragma yang mengejang di luar kemauan. Cegukan cenderung terjadi ketika tingkat karbondioksida dalam darah merosot terlalu rendah.

Selain itu, makanan pedas dan alkohol juga terkadang menjadi pemicu cegukan. Makanan pedas seperti cabai, lada atau makanan kari bisa menimbulkan cegukan yang berlangsung hingga lebih dari 1 menit. Sedangkan alkohol yang diminum terlalu banyak bisa menyebabkan iritasi pada saraf yang berfungsi mengendalikan diafragma. Saraf ini cenderung mendorong terjadinya kejang di dalam otot yang memicu cegukan.

Cegukan juga menjadi cara tubuh memberitahukan bahwa Anda makan atau minum terlalu banyak. Para ilmuwan juga menilai cegukan adalah refleks yang mencegah Anda tersedak makanan atau minuman. Cegukan juga disebabkan oleh iritasi saraf frenikus yang merupakan saraf motor ke diafragma yang membantu mengendalikan proses bernafas.

Stres atau emosi yang tinggi juga terkadang memicu cegukan. Bisa juga pertanda di telinga Anda terdapat benda asing. Cegukan yang panjang bisa membuat seseorang pingsan yang disebabkan oleh masalah irama jantungnya. Selain itu sepertiga pasien kemoterapi juga mengeluh cegukan terus menerus.

Cegukan secara Biologi

Penyebab Cegukan Kontraksi otot diafragma ini akan menyebabkan ketika orang yang mengalami cegukan menarik napas, udara yang masuk ke dalam paru-paru akan dikeluarkan secara cepat dan tiba-tiba oleh kekuatan kontraksi otot diafragma dan membentur glotis (ruang antara pita suara) yang sedang menutup.




Udara yang kembali dan membentur ruang antara pita suara inilah yang menyebabkan terjadinya suara khas cegukan. Normalnya, saat kita menarik napas, otot-otot diafragma akan turun, dan saat itu pula katup tenggorokan membuka, sehingga udara yang menekan ke atas tidak akan berbunyi. Akan tetapi, pada orang yang mengalami cegukan, saat orang tersebut menarik napas, terjadi kontraksi pada otot diafragma dan otot-otot antara tulang iga, sehingga menyebabkan udara akan kembali naik dan pada saat bersamaan, epiglotis (katup di tenggorokan) pun tertutup, sehingga udara dari diafragma yang naik ke atas akan menekan katup ini dan menyebabkan cegukan.

Tertutupnya katup atau epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan di lengkung refleks, yaitu pada susunan saraf pusat dan saraf tepi. Kedua saraf ini lah yang berperan mengatur jalur pernapasan dalam tubuh manusia agar berjalan lancar. Tertutupnya katup ini bukan merupakan kelainan susunan saraf pusat atau susunan saraf tepi, namun merupakan respon jika kedua susunan saraf tersebut terganggu. Cegukan dapat terjadi satu kali, atau dapat pula terjadi beberapa kali berupa rangkaian yang tak dapat dikendalikan

Meskipun jarang terjadi, cegukan dapat disebabkan karena tekanan pada saraf frenik oleh struktur anatomi tubuh yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya. Di samping itu, cegukan juga dapat terjadi karena gangguan metabolik seperti pada penderita diabetes dan hipertensi. Juga karena gangguan elektrolit termasuk pengaruh obat-obatan seperti steroid atau obat tidur. Cegukan juga Dapat Menjadi Pertanda Penyakit Serius Cegukan merupakan gangguan ringan yang dialami oleh hampir setiap orang, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?




Seperti yang dikutip dari Times of India, cara terbaik untuk mengurangi cegukan adalah dengan mengatur nafas dan rileks. Kemudian dilanjutkan dengan meminum dua sampai tiga gelas air tanpa henti. Bernapas di dalam kantong kertas, tarik dan buang napas di dalam kantong kertas tertutup selama kurang lebih satu menit. Hidung dan mulut masuk ke dalam kantong tersebut. Cara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kadar CO2 dalam darah. Jika tak kunjung hilang, Anda juga bisa mencoba meminum air tanpa bernapas.

Hal tersebut dilakukan agar menaikkan kadar karbondioksida atau menstimulasi saraf vagus. Selain itu, menahan nafas, menggosok bola mata, menelan roti kering, makan es yang diremukkan, makan sesendok teh gula, bernafas ke dalam kantong kertas serta menghirup bau amonia bisa menjadi alternatif lain untuk atasi cegukan.

 Menelan gula batu atau satu sendok gula mampu menghentikan cegukan hanya dalam beberapa menit. Gula dipercaya dapat merangsang saraf-saraf otot kita, terutama ketika otot diafragma mulai berkontraksi secara tidak teratur. Pijat bagian belakang langit-langit dengan cotton bud, yang digerakkan secara perlahan ke depan dan ke belakang selama lebih kurang satu menit. Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan beberapa saat hingga cegukan hilang.

Sumber :
http://wolipop.detik.com/read/2012/02/09/174021/1838726/1135/ini-dia-penyebab-cegukan-dan-cara-mengatasinya
http://juricamaric.blogspot.com/2012/05/penyebab-cegukan-dan-cara-mengatasinya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar