Pengertian
dan Arti Penting Komunikasi
Komunikasi
mengandung makna bersama-sama (common).
Istilah komunikasi atau communication berasal
dari bahasa Latin, yaitu communicatio
yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang
bermakna umum atau bersama-sama. ( hal. 5 ) 1
Para
ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing,
diantaranya adalah :
1. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen mendefiniskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui berbagai macam saluran.
2. Reymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai
suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa,
sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya
yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator
3. Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid menyatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain,yang pada gilirannya
terjadi saling pengertian yang mendalam. ( Hal. 6 ) 1
Definisi-definsi
diatas tentu belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli.
Namun, paling tidak kita telah memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud
komunikasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949), bahwa
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (
Hal. 7 )1
Jenis dan Proses Komunikasi
Jenis-jenis
komunikasi dibagi berdasarkan berbagai macam kategori, yaitu :
·
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan
menjadi :
1. Komunikasi Lisan
a. yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh
jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang,
wawancara, maupun rapat dan sebagainya
b. yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi
oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon.
2. Komunikasi Tertulis
a. yang dilaksanakan dalam bentuk surat
b. naskah,
c. blangko-blangko,
d. gambar dan foto,
e. spanduk ( Hal. 20 ) 2
·
Berdasarkan terjadinya interaksi dua belah pihak,
yaitu :
1. Komunikasi Langsung
Proses
komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga
ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses
komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat
atau media komunikasi.
·
Menurut prilaku, komunikasi dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Formal
Komunikasi
yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah
diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan,
konferensi, seminar, dan sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi
yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan
dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak
berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabal
burung, desas-desus, dan sebagainya.
3. Komunikasi Non Formal
Komunikasi
yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal da informal, yaitu
komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau
perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan
tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dab sebagainya. ( Hal.
21 ) 2
·
Menurut ruang lingkup, dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Internal
Komunikasi
yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan
yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi
yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang
ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut
·
Menurut aliran informasi, dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Satu Arah ( Simplex )
Komunikasi
yang berlangsung dari satu pihak saja. Pada umumnya komunikasi ini terjadi
dalam keadaan mendesa atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang
mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau menjaga
kewibawaan pimpinan.
2. Komunikasi Dua Arah
Komunikasi
yang bersifat timbal balik. Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk
memberikan respons atau feedback kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini
memberika kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah
pahaman.
3. Komunikasi ke Atas
Komunikasi
yang terjadi dari bawahan kepada atasan
4. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi
yang terjadi dari atasan ke bawahan ( Hal 22 – 24 ) 2
·
Menurut jumlah yang berkomunikasi, dibedakan menjadi :
1. Komunikasi perseorangan
Komunikasi
yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi
tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga
2. Komunikasi berkelompok
Komunikasi
yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. ( Hal 25 – 26 ) 2
Proses Komunikasi
Proses
komunikasi diawali dengan komunikator yang menyampaikan pesan dan diakhiri
dengan komunikan yang menerima pesan. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak
mempunyai titik awal atau titik akhir. Proses komunikasi berlangsung dalam
keadaan dinamik, berkelanjutan, berubah-ubah, on going tanpa starting point
atau stopping point. Agar
peristiwa komunikasi itu mudah dipelajari, kita sengaja menciptakan titik awal
dan titik akhir. Untuk menganalisis dinamika proses komunikasi, maka dilakukan
pemenggalan proses yang telah dihentikan tersebut. Kebanyakan pada studi
komunikasi, penyederhanaan tersebut diawali dari komunikator (source) yang menyampaikan pesan (message) melalui saluran (channel) kepada komunikan (receiver) sampai komunikasi menimbulkan
perubahan (effect) pada komunikan.
Penggalan proses ini dinyatakan dalam suatu model S-M-C-R-E.
Komunikasi Efektif
Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune”
,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang
disampaikan. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan,
komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial
yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan. 3
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif
adalah antara lain :
·
Menciptakan suasana yang
menguntungkan.
·
menggunakan bahasa yang mudah
ditangkap dan dimengerti.
·
pesan yang disampaikan dapat
menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
·
Pesan dapat menggugah kepentingan
dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
·
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan
atau reward di pihk komunikan.
Berbicara tentang minat atau awareness di pihak
komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur
sebagai berikut :
·
Tersedianya suatu hal yang menarik
minat.
·
Terdapat kontras, yaitu perbedaan
antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan
perhatian.
·
Terdapat harapan untuk mendapat
keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
·
Itulah beberapa hal saja yang dapat
menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif dipandang sebagai
suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting karena ragam dinamika
kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan
situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan
untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut
muncul.4
Implikasi
Menejerial
Dalam komunikasi manajerial ada 5 tipe yaitu :
·
Komunikasi formal (Formal
Communication), yang mengikuti rantai perintah organisasi formal.
·
Komunikasi informal (Informal
Communication), yang digunakan menejer untuk melengkapi komunikasi formal.
Mereka melakukannya dengan jalan menyelidiki bagaimana kelompok informal
bekerja dalam organisasi yang bersangkutan.
·
Komunikasi non-formal (Informal
Communication), komunikasi ini disebabkan oleh ketidaksengajaan daripada
organisasi formal yang menyebabkan terjadinya tindakan secara tidak sengaja. Komunikasi
ini bersifat efektif.
·
Komunikasi teknis (Technical
Communication), digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang yang sama.
·
Komunikasi tentang prosedur-prosedur
dan peraturan-peraturan (Procedural and Rules Communication), komunikasi ini
biasanya dalam bentuk buku pegangan (manual) tentang organisasi yang
bersangkutan.
Jadi implikasi manajerial merupakan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer dari hasil komunikasi untuk
mencapai tujuan organisasi. ( Hal. 357 ) 5
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Wiryanto.2004.Pengantar
ilmu komunikasi.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
2.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab2-macam_macam_komunikasi.pdf. Diakses pada Senin, 17 Maret 2014 pukul 19.05.
3.
Edo Parnando,
Komunikasi Efektif http://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/ .
Diakses pada Senin, 17 Maret
2014 Pukul 20:28
4.
Zainuddin Zakaria.Komunikasi Efektif.Kuala Lumpur: PTS Profesional
Malaysia.
5. George R.Terry. Ph.D. , ed: Dr. Winardi.
S.E. , Asas-Asas Menejemen.