Belum lama ini kita mendengar peristiwa perbudakan pada buruh-buruh di daerah Lebak, Tangerang, Banten. Peristiwa tersebut sempat menarik perhatian seluruh masyarakat Indonesia, serta membuka mata kembali akan maraknya kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia. Perbudakan atau kekerasan yang terjadi saat ini lebih dikenal dengan istilah 'Bully' atau 'Bullying' . Apa sih sebenarnya bullying itu ? Apa saja ciri-ciri dari tindakan bullying ini ? Karena motif apa sajakah si pelaku berbuat seperti ini ? Dan bagaimana cara pencegahannya ? Mari kita sama-sama membahas peristiwa Bullying ini.
Bullying
Bullying merupakan serangan berulang secara fisik, psikologis, sosial, ataupun verbal, yang dilakukan dalam posisi kekuatan yang secara situasional didefinisikan untuk keuntungan atau kepuasan mereka sendiri. Bullying merupakan bentuk awal dari perilaku agresif yaitu tingkah laku yang kasar. Bisa secara fisik, psikis, melalui kata-kata, ataupun kombinasi dari ketiganya. Hal itu bisa dilakukan oleh kelompok atau individu. Pelaku mengambil keuntungan dari orang lain yang dilihatnya mudah diserang. Tindakannya bisa dengan mengejek nama, korban diganggu atau diasingkan dan dapat merugikan korban.
Jenis dan Perilaku Bullying
Bullying dapat terjadi dilingkungan mana saja dimana terjadi interaksi sosial antar manusia, antara lain:
- Sekolah (School bullying)
- Tempat Kerja (Workplace bullying)
- Melalui medium internet dan teknologi digital (Cyberbullying)
- Lingkungan Politik (Political bullying)
- Lingkungan Militer (Military bullying),
- dan dalam Perpeloncoan.
Bullying, menurut saya, juga bisa terjadi dalam lingkup sosial-ekonomi dan dalam
interaksi manusia dengan lingkungan alam.
Perilaku bullying antara lain:
- kekerasan fisik (mendorong, menendang, memukul, menampar).
- Secara verbal (Misalnya panggilan yang bersifat mengejek atau celaan).
- Secara mental (mengancam, intimidasi, pemerasan, pemalakan).
- Secara sosial, misalnya menghasut dan mengucilkan.
Karakter Pelaku Bullying
Berdasarkan penelitian, remaja pelaku bullying mempunyai kepribadian otoriter, ingin dipatuhi secara mutlak dan kebutuhan kuat untuk mengontrol dan mengusai orang lain. Karakter bullying seringkali dikaitkan dengan preman, gang jalanan atau gang motor.
Ciri-ciri seorang bully, antara lain:
- Mencoba untuk menguasai orang lain. Hanya peduli dengan keinginannya sendiri. Sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan kurang ber-empaty terhadap perasaan orang lain. Pola perilakunya impulsif, agresif, intimidatif dan suka memukul.
- Motivasi seseorang untuk melakukan bullying bisa berdasarkan kebencian, perasaan iri dan dendam. Bisa juga karena untuk menyembunyikan rasa malu dan kegelisahan, atau untuk mendorong rasa percaya diri dengan mennganggap orang lain tidak ada artinya.
Akibat Negatif Bullying
Pengalaman bullying, bagi sebagian orang selama berbulan-bulan hingga sekian tahun bisa jadi tidak disadarinya. Sementara bagi orang lain, sekali aksi negatif dapat menjadi pengalaman bullying.
Dalam jangka panjang, korban bullying dapat menderita karena masalah emosional dan perilaku. Bullying dapat menimbulkan perasaan tidak aman, terisolasi, perasaan harga diri yang rendah, depresi atau menderita stress yang dapat berakhir dengan bunuh diri.
Di bawah ini daftar contoh bagaimana menghadapi bully:
- Periksalah bagaimana cara bersikap. Jalan menunduk dan gelisah menunjukkan tidak percaya diri. Berjalanlah secara tegak dan percaya diri. Pelaku bullying memilih orang yang mereka pikir tidak percaya diri dan takut terhadap mereka.
- Bergabunglah dengan group atau bertemanlah dengan siswa yang sendirian. Jangan membawa barang mahal atau banyak uang ke sekolah. Pelaku bullying memilih anak yang membawa sesuatu yang bisa mereka ambil.
- Hindari pelaku bullying. Jika tahu siapa yang tidak menyukai kamu, jauhi mereka,
- Pergilah ke sekolah lebih dulu atau ambil jalan lain ke sekolah dan jangan sendirian.
- Jangan melawan atau marah sehingga membuat situasi menjadi semakin lebih buruk.
- Cobalah menarik diri dari situasi secara tenang. Pelaku bullying senang reaksi, jadi jangan memberikan reaksi, tetaplah tenang.
- Jangan memberi pelaku bullying kekuasaan untuk mengatur kamu. Bullying dapat membuat korbannya merasa sebagai kesalahan korban sendiri, padahal samasekali tidak demikian.
- Jika pelaku tidak mau pergi/mengikuti, abaikan saja dan pergilah menyingkir.
- Jangan berdiam diri jika menyaksikan orang lain mendapat perlakuan bullying.
- Dokumentasikanlah apa yang terjadi secara spesifik (kapan waktunya, kejadian, dan bukti fisik) dalam buku harian.
- Carilah bantuan. Jangan takut untuk mengatakan kepada orang dewasa. Bicarakan dengan kepala sekolah untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan sekolah mengenai situasi bullying.
Sumber :
http://bigloveadagio.files.wordpress.com/2010/03/informasi_perihal_bullying.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar