1. Apa
perbedaan pengaruh kekuasaan dan wewenang?
Jawab
:
Pengertian dan Konsep Kekuasaan
Ada beberapa kerancuan dalam mendefinisikan kekuasaan, terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan wewenang.
Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa pendapat pakar yang perlu kita simak dan pahami. Yang penting di sini adalah definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan dengan usaha mempengaruhi perilaku orang lain saat kita menggunakan kekuasaan. Perilaku tersebut adalah perilaku yang kita inginkan.
Secara tradisional, kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil. Sedangkan di dalam organisasi, kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh, menggerakkan dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian dan Konsep Kekuasaan
Ada beberapa kerancuan dalam mendefinisikan kekuasaan, terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan wewenang.
Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa pendapat pakar yang perlu kita simak dan pahami. Yang penting di sini adalah definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan dengan usaha mempengaruhi perilaku orang lain saat kita menggunakan kekuasaan. Perilaku tersebut adalah perilaku yang kita inginkan.
Secara tradisional, kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil. Sedangkan di dalam organisasi, kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh, menggerakkan dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber dan Bentuk Kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi atas orang lain. Di dalam organisasi kedua macam kekuasaan tersebut dapat terjadi.
Kekuasaan jabatan bergantung kepada setinggi apakah jabatan yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi jabatan, akan semakin tinggi pula kekuasaan yang diperoleh. Meskipun demikian, dalam hal tertentu kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh kekuasaan yang dimiliki orang lain.
Kekuasaan pribadi bergantung kepada sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati dan terikat kepada pemegang kekuasaan pribadi.
Demikian pula, di dalam organisasi kekuasaan seringkali cenderung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya saling membutuhkan di antara mereka. Atasan mempunyai kekuasaan atas bawahan, tetapi sebaliknya bawahan juga dapat mempengaruhi kekuasaan yang dimiliki atasan dengan hasil karya (kinerja) yang ditunjukkan oleh bawahan.
Kepemimpinan dan Aplikasi Kekuasaan
Seseorang yang berusaha mempengaruhi perilaku kelompok, maka ia disebut sedang melaksanakan kepemimpinan. Penggunaan kekuasaan tertentu akan membuat kepemimpinan tertentu yang sesuai tingkat kematangan bawahan menjadi lebih efektif. Hal ini berkenaan dengan kenyataan bahwa konsep kekuasaan bersifat multidimensional dan bahwa gaya kepemimpinan efektif bersifat situasional.
Dengan kata lain bahwa keberhasilan kepemimpinan berkaitan dengan tingkat kematangan bawahan dan juga oleh penggunaan sumber dan bentuk kekuasaan yang dimiliki atasan.
Wewenang
Kekuasaan posisi dan legal rasional dapat disebut sebagai kekuasaan yang terbatas pada lingkup kecil dan mudah untuk diganti. Kekuasaan ini biasanya disebut sebagai wewenang atau authority. Wewenang, adalah kekuasaan jabatan yang memperoleh pengesahan dari orang lain, dalam hal ini atasan dan bawahan. Pengertian tentang wewenang dapat dipandang secara klasik dan juga secara pengakuan.
Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya. Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.
Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan sah. Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan tradisional.
Indonesia kini menuju kepada pembagian kewenangan antara pusat dan daerah, sehingga azas desentralisasi lebih tampak. Pembagian ini menuju kepada pemberian wewenang kepada daerah lebih besar dengan hak mengelola sendiri daerahnya untuk kegiatan-kegiatan tertentu, dan ada keseimbangan penerimaan antara daerah dan pusat. Hal ini dilakukan untuk mencegah usaha pemisahan diri oleh daerah-daerah.
2. Sebutkan
apa saja teknik-teknik pengambilan keputusan?
Jawab :
Suatu
keputusan tidak dapat terlepas dalam kehidupan kita sehari – hari, karena kita
selalu dihadapkan pada hal tersebut. Keputusan itu bersifat dari yang sederhana
sampai pada keputusan yang amat rumit dan sulit. Contoh yang sederhana, pada
saat kita baru bangun tidurpun kita sudah dihadapkan pada situasi yang
diharuskan kita untuk mengambil keputusan, apakah kita akan segera mandi atau
duduk duduk dahulu dan membaca koran pagi.
Seorang pemimpin
organisasi harus mampu mengambil keputusan, walaupun banyak factor lain yang
sangat besar pengaruhnya terhadap keputusanya, karena seseorang pada saat
tertentu sudah mengambil keputusan, tetapi hal ini bisa berbeda keputusan
disaat yang lain. Karena sebagian fungsi terpenting dari seorang pemimpin
adalah sebagai pengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil oleh
seorang pemimpin sangat berkenan dan menentukan terhadap tindakan apa
yang perlu dilaksanakan, siapa yang melakukan serta kapan, dimana, dan terkadang
bagaimana tindakan itu dilaksanakan. Misalnya seorang presiden perlu
melakukan keputusan siapa yang menjadi anggota kabinetnya ; seorang manager
harus membuat keputusan tentang perlu tidaknya mengangkat pegawai tambahan,
pembelian mesin baru, atau memberhentikan karyawanya. Karena suatu
keputusan itu sangat penting maka kemampuan untuk membuat keputusan yang sangat
tepat dan berkwalitas menjadi suatu hal yang mutlak harus dimiliki seorang
pemimpin.
Bentuk yang paling
lazim ( tradisional ) dalam proses pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam
interaksi tatap muka. Dalam hal ini, teknik – teknik brainstorming ( sumbang
saran ), nominal group ( kelompok nominal ), dan delphi telah dianggap sebagai
cara yang baik untuk meminimalkan berbagai masalah yang timbul didalam
interaksi kelompok tradisional itu.
1.
Brainstorming
Teknik brainstorming
adalah salah satu bentuk teknik kelompok. Pada pokoknya teknik ini untuk
menggali dan mendapatkan gagasan – gagasan dari anggota kelompok. Karena,
teknik brainstorming lebih berfokus pada penggalian gagasan daripada evaluasi
gagasan. Semakin banyak gagasan yang digali, maka semakin besar peluang untuk
mendapatkan solusi kreatif atas sesuatu masalah yang dihadapi. Namun demikian
teknik ini mengandung beberapa kelemahan , Yaitu : a..Hanya dapat diterapkan pada masalah –
masalah yang sederhana
b.
Sangat memakan waktu dan biaya,
c. Hanya menghasilkan ide –
ide yang dangkal.
2. Nominal
group technique
Berbeda dengan
brainstorming, nominal group technique (NGT) berkenaan dengan penggalian dan
evaluasi gagasan sekaligus. Pada mulanya gagasan – gagasan digali secara
nominal ( tanpa interaksi ) guna menghindari hambatan dan permufakatan.
Selanjutnya, pada waktu evaluasi atas gagasan, interaksi dan diskusi
dimungkinkan, namun dalam situasi yang terstruktur agar setiap gagasan
mendapatkan perhatian yang proporsional.
3. Delphi
Technique
Teknik delphi
sedikit berbeda dengan NGT, dalam mana prosesnya semata mata tergantung pada
kelompok nominal( para pakar ) sebagai partisipan yang kesemuanya tidak
melakukan interaksi tatap muka. Jadi, dengan teknik ini sangat mungkin kita
dapatkan sejumlah pakar tanpa harus mengumpulkan mereka pada disatu tempat pada
waktu yang sama. Perlu ditekankan disini bahwa para pakar tersebut tidaklah
membuat keputusan akhir, tetapi lebih sebagai penyaji informasi bagi pengambil
keputusan dalam organisasi. Inti dari teknik ini pada penggunaan serangkaian
kuisioner yang dikirimkan kepada responden untuk mendapatkan masukan.
Selanjutnya dari jawaban yang mereka masukan diolah lagi oleh pihak pengambil
keputusan untuk merumuskan rangkuman – rangkuman yang kemudian akan digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan. Sesungguhnya teknik ini kelihatanya ilmiah
dan secara teoritis dapat memanfaatkan pikiran para ahli yang bermutu tinggi,
akan tetapi teknik delphi juga mengandung kelemahan, seperti : a. memakan waktu
lama, dan b. Perlu ketrampilan bahasa yang tinggi untuk menyusun kuisioner
yang baik dan sesuai dengan masalah yang diangkat.
3.
Apa Unsur-unsur dari komunikasi?
Jawab :
Unsur unsur
Komunikasi
Sering juga unsur unsur dalam komunikasi disebut bagian,komponen dan elemen.Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan unsur sebagai bagian paling penting dalam suatu hal sedangkan komponen/elemen berarti bagian yang merupakan seutuhnya.Jadi yang dimaksud komponen/unsur ialah bagian dari keseluruhan suatu hal.Unsur unsur dalam komunikasi adalah sebagai berikut:
Sering juga unsur unsur dalam komunikasi disebut bagian,komponen dan elemen.Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan unsur sebagai bagian paling penting dalam suatu hal sedangkan komponen/elemen berarti bagian yang merupakan seutuhnya.Jadi yang dimaksud komponen/unsur ialah bagian dari keseluruhan suatu hal.Unsur unsur dalam komunikasi adalah sebagai berikut:
1.Komunikator/Sender/Pengiriman
Komunikator/sender adalah orang yang menyampaikan isi pernyataanya kepada komunikan.Komunikator dapat perorangan,kelompok,atau organisasi pengirim berita.Dibawah ini adalah beberapa hal tanggung jawab utama komunikator/sender:
a. Mengirimkan pesan dengan jelas
b. Memilih chanel/saluran/berita yang cocok untuk mengirimkan pesan dan;
c. Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik
Untuk itu seorang komunikator/sender dalam menyampaikan pesan/informasi harus memperhatikan dengan siapa kita berkomunikasi,apa yang akan disampaikan dan bagaimana penyampainya,harus disesuaikan dengan pengetahuan pihak yang menerima
2.Komunikan/Receiver/Penerima
Komunikan/penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam komunikasi.Sesuai dengan namanya ia berperan sebagai penerima berita.Penerima mungkin mendengarkan pembicara atau menuliskan dan menginterprestasikan pesan dengan berbagai cara.Tanggung jawab penerima pesan adalah:
a. Berkonsentrasi pada pesan untuk menjadi mengerti dengan baik dan benar akan pesan yang diterima
b. Memberikan umpan balik pada pengirim untuk memastika pembicara/pengirim bahwa pesan telah diterima dan dimengerti(hal ini penting terutama pada pesan yang dikirim secara lisan)
Dengan diterimanyaumpan balik dari pihak komunikan,maka akan terjadi komunikasi dua arah.
3.Channel/Saluran/Media
Channel adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan.Atau jalan yang dilalui feedback komunikan kepada komunikator yang digunakan oleh pengirim pesan.Pesan dapat berupa kata kata atau tulisan,tiruan,gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seprti telephone,televisi,fax,photocopy,hand digital,hand signal,e-mail,sandi morse,semaphore,sms,dan lain sebagainya.Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan (wursanto 1994),ada 3 macam bentuk berita:
a. Audible yaitu berita yang dapat didengar,baik secara langsung maupun tidak langsung (sarana telephone,radio,lonceng,sirine)
b. Visual yaitu berita yang dilihat,yang berbentuk tulisan,gambar,poster serta tada tanda seperti sinar lampu,bendera
c. Audio dan Visual yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat,baik melalui televisi,film,internet,pameran maupun kesenian.
SUMBER :