Fungsi Bahasa Secara Umum dan Peristiwa Penting Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat pengantar dalam
berkomunikasi, bahasa untuk setiap wilayah, bagian, dan Negara memiliki
perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi, bahasa merupakan komponen
komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sifat unik dan komplek, yang
hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebut. Jadi keunikan dan
kekompleksan bahasa ini harus dapat dipelajari dan dipahami agar komunikasi
lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang
lain.
Kemampuan berbahasa yang
baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah
sebab bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah yang pokok. Tanpa penguasaan
tata bahasa dan kosakata yang baik akan sukar bagi seorang ilmuan untuk
mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku alat
komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, di
mana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama
.
Berikut adalah fungsi bahasa secara umum :
1.
Alat
menyatakan ekspresi
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka
segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya
dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku,
mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah
tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan
mereka sendiri.
2.
Sebagai
alat komunikasi
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang
lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh
orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita
ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli
atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau
pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan
bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga
mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena
itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”
3.
Sebagai
alat inetgrasi dan adaptasi sosial
Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial
tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada
situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda
pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di
lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang
yang kita hormati. Dalam mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha
mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut.
4.
Alat
kontrol sosial
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita
sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun
pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku-buku
instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh
penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering
mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio,
iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud
penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan
berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru,
sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia
Kehadiran bahasa Indonesia
mengikuti perjalanan sejarah yang panjang, bukan seperti anak kecil yang
menemukan kelereng di tengah jalan. Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial
masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang
didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Barahi serta batu nisan di Aceh,
sampai dengan tercetusnya inspirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada
tanggal 28 Oktober 1928.
Butir ketiga dianggap sesuatu yang luar biasa., sebab negara-negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.
Butir ketiga dianggap sesuatu yang luar biasa., sebab negara-negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.
Berikut adalah beberapa
peristiwa penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia :
1. Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh
Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan
penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917
diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel,
seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa
Melayu di kalangan masyarakat luas.
3. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan
bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang
Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
4. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin
mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
5. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang
menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana.
6. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tata
Bahasa Baru Bahasa Indonesia.
7. Tanggal 25 s.d. 28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres
Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa
usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar
oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
8. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah
Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (pasal 36) menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara.
9. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan
Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
10. Tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan
perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa
Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa
negara.
11. Tanggal 16 Agustus 1972 HM Soeharto, Presiden Republik
Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula
dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
12. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia
(Wawasan Nusantara).
13. Tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan
dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini, selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga
berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
14. Tanggal 21 s.d. 26 November 1983 diselenggarakan
Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam
rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan
bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan
sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang
mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
15. Tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri
oleh kira-kira 700 pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta
tamu dari negara sahabat, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura,
Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya
karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di
Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
16. Tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770
pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara, meliputi:
Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
17. Tanggal 26 s.d. 30 Oktober 1998 diselenggarakan
Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu
mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
Tanggapan
mengenai perkembangan bahasa Indonesia
Setelah melalui berbagai proses sejarah dan berbagai
peristiwa yang menjadi cikal bakal kebangkitan bahasa Indonesia. Menurut saya
seharusnya Bahasa Indonesia bisa menjadi jati diri yang harusnya dimiliki oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Karena dari Bahasa Indonesia itu sendiri dapat menyatukan
aneka macam keanekaragaman di Indonesia dan merupakan ciri khas yang menjadi
pembeda antara negara kita dengan negara lain. Dan menurut saya selayaknya kita
sebagai masyarakat Indonesia harusnya bangga dengan Bahasa Indonesia.
Namun sepertinya saat ini masyarakat Indonesia
sepertinya sudah acuh dengan Bahasa Indonesia itu sendiri. Mereka seakan
menyepelekan Bahasa Indonesia, bahkan mereka cenderung lebih suka mempelajari
bahasa lain, seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Korea, dan lain-lain. Memang
tidak ada larangan untuk mempelajari bahasa-bahasa tersebut, hanya alangkah
lebih baiknya apabila kita sebagai masyarakat Indonesia lebih melestarikan dulu
bahasa kita serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik. Sehingga, dengan
sering menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dapat menimbulkan rasa cinta
tanah air yang lebih tinggi.
Referensi :
http://sofiaribowo.wordpress.com/2013/09/28/fungsi-bahasa-secara-umum/
http://blogs.unpad.ac.id/boenga/2011/09/04/peristiwa-peristiwa-penting-yang-berkaitan-dengan-perkembangan-bahasa-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Bahasa