Kamis, 28 November 2013

Pertemuan 3 : Kekuasaan dan wewenang



1.      Apa perbedaan pengaruh kekuasaan dan wewenang?
Jawab :

Pengertian dan Konsep Kekuasaan
Ada beberapa kerancuan dalam mendefinisikan kekuasaan, terutama sering dikacaukan dengan kepemimpinan dan wewenang.
Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa pendapat pakar yang perlu kita simak dan pahami. Yang penting di sini adalah definisi yang disampaikan oleh Rogers, yaitu yang berkaitan dengan usaha mempengaruhi perilaku orang lain saat kita menggunakan kekuasaan. Perilaku tersebut adalah perilaku yang kita inginkan.
Secara tradisional, kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil. Sedangkan di dalam organisasi, kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh, menggerakkan dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Sumber dan Bentuk Kekuasaan
Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi atas orang lain. Di dalam organisasi kedua macam kekuasaan tersebut dapat terjadi.
Kekuasaan jabatan bergantung kepada setinggi apakah jabatan yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi jabatan, akan semakin tinggi pula kekuasaan yang diperoleh. Meskipun demikian, dalam hal tertentu kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh kekuasaan yang dimiliki orang lain.
Kekuasaan pribadi bergantung kepada sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati dan terikat kepada pemegang kekuasaan pribadi.
Demikian pula, di dalam organisasi kekuasaan seringkali cenderung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya saling membutuhkan di antara mereka. Atasan mempunyai kekuasaan atas bawahan, tetapi sebaliknya bawahan juga dapat mempengaruhi kekuasaan yang dimiliki atasan dengan hasil karya (kinerja) yang ditunjukkan oleh bawahan.

Kepemimpinan dan Aplikasi Kekuasaan
Seseorang yang berusaha mempengaruhi perilaku kelompok, maka ia disebut sedang melaksanakan kepemimpinan. Penggunaan kekuasaan tertentu akan membuat kepemimpinan tertentu yang sesuai tingkat kematangan bawahan menjadi lebih efektif. Hal ini berkenaan dengan kenyataan bahwa konsep kekuasaan bersifat multidimensional dan bahwa gaya kepemimpinan efektif bersifat situasional.
Dengan kata lain bahwa keberhasilan kepemimpinan berkaitan dengan tingkat kematangan bawahan dan juga oleh penggunaan sumber dan bentuk kekuasaan yang dimiliki atasan.

Wewenang
Kekuasaan posisi dan legal rasional dapat disebut sebagai kekuasaan yang terbatas pada lingkup kecil dan mudah untuk diganti. Kekuasaan ini biasanya disebut sebagai wewenang atau authority. Wewenang, adalah kekuasaan jabatan yang memperoleh pengesahan dari orang lain, dalam hal ini atasan dan bawahan. Pengertian tentang wewenang dapat dipandang secara klasik dan juga secara pengakuan.
Secara klasik, wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya. Kondisi ini dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan pengakuan berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.

Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan sah. Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan tradisional.
Indonesia kini menuju kepada pembagian kewenangan antara pusat dan daerah, sehingga azas desentralisasi lebih tampak. Pembagian ini menuju kepada pemberian wewenang kepada daerah lebih besar dengan hak mengelola sendiri daerahnya untuk kegiatan-kegiatan tertentu, dan ada keseimbangan penerimaan antara daerah dan pusat. Hal ini dilakukan untuk mencegah usaha pemisahan diri oleh daerah-daerah.

2.       Sebutkan apa saja teknik-teknik pengambilan keputusan?
                  Jawab :
Suatu keputusan tidak dapat terlepas dalam kehidupan kita sehari – hari, karena kita selalu dihadapkan pada hal tersebut. Keputusan itu bersifat dari yang sederhana sampai pada keputusan yang amat rumit dan sulit. Contoh yang sederhana, pada saat kita baru bangun tidurpun kita sudah dihadapkan pada situasi yang diharuskan kita untuk mengambil keputusan, apakah kita akan segera mandi atau duduk duduk dahulu dan membaca koran pagi.
Seorang pemimpin organisasi harus mampu mengambil keputusan, walaupun banyak factor lain yang sangat besar pengaruhnya terhadap keputusanya, karena seseorang pada saat tertentu sudah mengambil keputusan, tetapi hal ini bisa berbeda keputusan disaat yang lain. Karena sebagian fungsi terpenting dari seorang pemimpin adalah sebagai pengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin sangat berkenan dan menentukan  terhadap tindakan apa yang perlu dilaksanakan, siapa yang melakukan serta kapan, dimana, dan terkadang bagaimana  tindakan itu dilaksanakan. Misalnya seorang presiden perlu melakukan keputusan siapa yang menjadi anggota kabinetnya ; seorang manager harus membuat keputusan tentang perlu tidaknya mengangkat pegawai tambahan, pembelian mesin baru, atau memberhentikan karyawanya. Karena suatu keputusan itu sangat penting maka kemampuan untuk membuat keputusan yang sangat tepat dan berkwalitas menjadi suatu hal yang mutlak harus dimiliki seorang pemimpin.
Bentuk yang paling lazim ( tradisional ) dalam proses pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam interaksi tatap muka. Dalam hal ini, teknik – teknik brainstorming ( sumbang saran ), nominal group ( kelompok nominal ), dan delphi telah dianggap sebagai cara yang baik untuk meminimalkan berbagai masalah yang timbul didalam interaksi kelompok tradisional itu.
1. Brainstorming
Teknik brainstorming adalah salah satu bentuk teknik kelompok. Pada pokoknya teknik ini untuk menggali dan mendapatkan gagasan – gagasan dari anggota kelompok. Karena, teknik brainstorming lebih berfokus pada penggalian gagasan daripada evaluasi gagasan. Semakin banyak gagasan yang digali, maka semakin besar peluang untuk mendapatkan solusi kreatif atas sesuatu masalah yang dihadapi. Namun demikian teknik ini mengandung beberapa kelemahan , Yaitu :  a..Hanya dapat diterapkan pada masalah – masalah yang sederhana 
            b. Sangat memakan waktu dan biaya,
c. Hanya menghasilkan ide – ide yang dangkal.
2. Nominal group technique
Berbeda dengan brainstorming, nominal group technique (NGT) berkenaan dengan penggalian dan evaluasi gagasan sekaligus. Pada mulanya gagasan – gagasan digali secara nominal ( tanpa interaksi ) guna menghindari hambatan dan permufakatan. Selanjutnya, pada waktu evaluasi atas gagasan, interaksi dan diskusi dimungkinkan, namun dalam situasi yang terstruktur agar setiap gagasan mendapatkan perhatian yang proporsional.
3. Delphi Technique
Teknik delphi sedikit berbeda dengan NGT, dalam mana prosesnya semata mata tergantung pada kelompok nominal( para pakar ) sebagai partisipan yang kesemuanya tidak melakukan interaksi tatap muka. Jadi, dengan teknik ini sangat mungkin kita dapatkan sejumlah pakar tanpa harus mengumpulkan mereka pada disatu tempat pada waktu yang sama. Perlu ditekankan disini bahwa para pakar tersebut tidaklah membuat keputusan akhir, tetapi lebih sebagai penyaji informasi bagi pengambil keputusan dalam organisasi. Inti dari teknik ini pada penggunaan serangkaian kuisioner yang dikirimkan kepada responden untuk mendapatkan masukan. Selanjutnya dari jawaban yang mereka masukan diolah lagi oleh pihak pengambil keputusan untuk merumuskan rangkuman – rangkuman yang kemudian akan digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sesungguhnya teknik ini kelihatanya ilmiah dan secara teoritis dapat memanfaatkan pikiran para ahli yang bermutu tinggi, akan tetapi teknik delphi juga mengandung kelemahan, seperti : a. memakan waktu lama, dan  b. Perlu ketrampilan bahasa yang tinggi untuk menyusun kuisioner yang baik dan sesuai dengan masalah yang diangkat.
3.      Apa Unsur-unsur dari komunikasi?
Jawab :
Unsur unsur Komunikasi

Sering juga unsur unsur dalam komunikasi disebut bagian,komponen dan elemen.Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan unsur sebagai bagian paling penting dalam suatu hal sedangkan komponen/elemen berarti bagian yang merupakan seutuhnya.Jadi yang dimaksud komponen/unsur ialah bagian dari keseluruhan suatu hal.Unsur unsur dalam komunikasi adalah sebagai berikut:

1.Komunikator/Sender/Pengiriman
Komunikator/sender adalah orang yang menyampaikan isi pernyataanya kepada komunikan.Komunikator dapat perorangan,kelompok,atau organisasi pengirim berita.Dibawah ini adalah beberapa hal tanggung jawab utama komunikator/sender:
a. Mengirimkan pesan dengan jelas
b. Memilih chanel/saluran/berita yang cocok untuk mengirimkan pesan dan;
c. Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik
Untuk itu seorang komunikator/sender dalam menyampaikan pesan/informasi harus memperhatikan dengan siapa kita berkomunikasi,apa yang akan disampaikan dan bagaimana penyampainya,harus disesuaikan dengan pengetahuan pihak yang menerima

2.Komunikan/Receiver/Penerima
Komunikan/penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam komunikasi.Sesuai dengan namanya ia berperan sebagai penerima berita.Penerima mungkin mendengarkan pembicara atau menuliskan dan menginterprestasikan pesan dengan berbagai cara.Tanggung jawab penerima pesan adalah:
a. Berkonsentrasi pada pesan untuk menjadi mengerti dengan baik dan benar akan pesan yang diterima
b. Memberikan umpan balik pada pengirim untuk memastika pembicara/pengirim bahwa pesan telah diterima dan dimengerti(hal ini penting terutama pada pesan yang dikirim secara lisan)
Dengan diterimanyaumpan balik dari pihak komunikan,maka akan terjadi komunikasi dua arah.

3.Channel/Saluran/Media
Channel adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan.Atau jalan yang dilalui feedback komunikan kepada komunikator yang digunakan oleh pengirim pesan.Pesan dapat berupa kata kata atau tulisan,tiruan,gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seprti telephone,televisi,fax,photocopy,hand digital,hand signal,e-mail,sandi morse,semaphore,sms,dan lain sebagainya.Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan (wursanto 1994),ada 3 macam bentuk berita:
a. Audible yaitu berita yang dapat didengar,baik secara langsung maupun tidak langsung (sarana telephone,radio,lonceng,sirine)
b. Visual yaitu berita yang dilihat,yang berbentuk tulisan,gambar,poster serta tada tanda seperti sinar lampu,bendera
c. Audio dan Visual yaitu berita yang dapat didengar dan dilihat,baik melalui televisi,film,internet,pameran maupun kesenian.

SUMBER :
 

Kamis, 14 November 2013

Struktur Organisasi

A. Struktur Organisasi

Di dalam sebuah organisasi tentunya diperlukan sebuah struktur sebagai bagan ataupun urutan tatanan kepemimpinan yang mengatur organisasi tersebut. Secara etimologi struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun, sedangkan organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. 

Dengan kata lain, Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

B. Elemen Organisasi

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain
- Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa
   pekerjaan tersendiri.
- Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
   Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
- Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon
   paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
- Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
- Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan    terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
- Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Sedangkan untuk design organisasi yang umum adalah sebagai berikut :

  • Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.

  • Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.

Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan

  • Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.

Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.

C. Desain Struktur Organisasi Modern

a) Bagan Horizontal
Dikatakan sebagai bagan horizontal karena bagan ini menuliskan tingkatan jabatannya kesamping. Seperti contoh gambar bagan dibawah ini.


b) Bagan Vertikal
Bagan struktur ini adalah kebalikan dari bagan horizontal yang menyamping, tetapi bagan ini meluas kebawah. Semakin banyak jabatan dalam perusahaan maka struktur bagan ini akan semakin meluas ke bawah seperti contoh gambar bagan di bawah ini.


c) Bagan Piramid
Bagan ini adalah bagan yang paling mudah dibuat dari bentuk-bentuk bagan yang lain. Karena pada bagan ini berbentuk piramid, dimana urutan jabatan yang paling tertinggi di bagian yang paling atas (TOP). Dan yang jabatannya tidak terlalu rendah, diletakkan di bagian tengan bagan (middle). Dan jabatan yang papling rendah, di letakkan pada bagan yang paling bawah pula (low). Seperti contoh bagan struktur di bawah ini :


d) Bagan Lingkaran
Bagan ini jarang sekali kita jumpai dalam pembentukan bagan struktur yang biasanya. Bagan ini berbentuk lingkaran, dimana setiap jabatan dengan jabatan lainnya itu membentuk sebuah lingkaran. Dan semakin banyak jabatan terbuat, maka semakin besar pula diameter pada bagan ini. Lihat contoh bagan lingkaran di bawah ini :


D. Faktor penentu struktur organisasi
  • Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.

Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.
  • Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.
  • Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi
http://klan18.blogspot.com/2012/10/macam-macam-bentuk-bagan-dalam.html